Sabtu, 03 Mei 2014

Renungan Untuk Kita

Assalamu'alaikum..
     Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, saya masih diberikan kesempatan untuk berbagi informasi dengan kalian semua.. walaupun hanya sedikit, tapi saya harap bisa bermanfaat. Aamiin..

Saya akan berbagi sedikit renungan yang insya Allah bisa menjadi inspirasi, ya langsung saja..

  IBU MEMANG BUKAN AKTIVIS
* Orang bilang anakku seorang aktifis. Kata mereka namanya tersohor di kampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktifis. Dengan segudang kesibukkan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktifis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? Ibu bilang engkau hanya seorang putra dan putri kecil ibu yang lugu.

* Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis, Ibu kembali mematut diri menjadi Ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala hal yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak?

* Sungguh setengah dari umur ibu, telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak. Tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia- sia

* Anakku, kita memang berada disatu atap nak, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini di manakah rumahmu nak ? Ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari Ibu tunggu kehadiranmu di rumah, dengan penuh Do'a agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.

*Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk Ibu yang begitu merindukanmu, melihat senyummu yang hangat pun hati ibu sudah merasa senang yang tak terhingga.

*Lagi-lagi Ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk Ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada Ibumu saja, katamu engkau sedang sibuk mengejar dedline. Padahal, andai kau tahu nak, Ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik- baik saja, memberi sedikit nasehat yang Ibu yakin engkau pasti lebih tahu.

* Ibu memang bukan aktivis sesibuk engkau nak. Tapi bukankah aku ini ibumu, yang 9 bulan waktumu engkau habiskan di dalam rahimku.

* Anakku, Ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Tampaknya engkau begitu menkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, Ibu bangga padamu.

* Namun sebagian hati Ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar Ibumu ini nak? Apakah engkau menkhawatirkan Ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? Kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

* Anakku, Ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? Nukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak ?

* Anakku, Ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat di sana sini. Ada jangwal mengkaji, ada juga jadwal untuk bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya. Di sana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja Ibu berharap bahwa nama Ibu ada di sana.

* Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama Ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu, sejak kau ada di rahim Ibu, tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk Ibu, selain cita dan agenda untukmu, Putra dan Putri kecilku.

* Kalau boleh Ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk Ibu? Dimana profesionalitasmu untuk keluarga? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat.

* Waktumu, terlalu mahal Nak. Sampai sampai Ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama Ibu. Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya.

# Semoga dapat menjadi intropeksi diri bagi kita..
Sumber : https://www.facebook.com/groups/638842832802155/permalink/761514127201691/

APA MANFAATNYA KITA SELALU BERWUDHU ?


Assalamu'alaikum..
     Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, saya masih diberikan kesempatan untuk berbagi informasi dengan kalian semua.. walaupun hanya sedikit, tapi saya harap bisa bermanfaat. Aamiin..

Ok langsung sajaa... Kali ini saya akan berbagi informasi tentang "wudhu". Apa sih wudhu? Wudhu  yaitu
salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.

 Apakah wudhu ada manfaatnya? 

 Ya, mari kita bahas..
Manfaat wudhu adalah:

 1. PENGHAPUS DOSA

Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilihat dengan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir.

Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua tangannya
itu bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir.

Jika dia membasuh kedua kakinya, akan keluar setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir, sehingga dia akan keluar dalam keadaan benar-benar bersih dari dosa. (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 224).

2. TANDA DI AKHIRAT

Sesungguhnya telagaku itu lebih panjang dari jarak antara Aylah (sebuah kota di teluk Aqobah, Yordania) dan Adan (kota Yaman). Sungguh telagaku itu lebih putih dari salju, lebih manis dari madu dicampur susu, serta bejana-bejananya lebih banyak dari bintang-bintang.

Aku sungguh akan menjaganya dari orang lain (selain umatku), sebagaimana seseorang menjaga telaganya dari unta orang lain.

Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah pada hari itu Anda mengenali kami? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:Ya. Kalian punya tanda yang tidak dimiliki oleh seorangpun dari umat lain. Kalian datang kepadaku dengan wajah, tangan dan kaki bercahaya putih karena wudhu. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 364)

3. SEPARUH IMAN

Bersuci (wudhu) adalah separuh dari iman. (Ucapan) alhamdulillaah memenuhi timbangan, (ucapan) subhanallaah wal hamdulillaah keduanya memenuhi (ruang) antara langit dan bumi.

Shalat itu cahaya, shadaqah itu adalah bukti, sabar adalah sinar, dan Al-Qur’an itu hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang pergi untuk menjual dirinya, lalu ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 223)

4. JALAN MENUJU SYURGA

Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Bilal ketika sholat Fajar, "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan pahalanya sejak engkau memeluk Islam! Sesungguhnya aku mendengarkan bunyi kedua sandalmu di depanku di dalam surga.

Bilal menjawab, Aku tidaklah mengerjakan suatu amal yang paling aku harapkan pahalanya, selain dari pada setiap kali bersuci, baik di waktu malam atau siang, aku selalu mengerjakan sholat semampu saya. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 1149 dan Muslim, no. 6274).


5. PEMBUKA IKATAN SYETAN

Setan membuat ikatan pada tengkuk seseorang diantara kalian apabila tidur, yakni sebanyak tiga ikatan. Pada setiap ikatan dia berkata,Tetaplah kamu tidur, malam masih panjang! Jika ia bangun lalu mengingat Allah Ta’ala, maka lepaslah satu ikatan.

Jika ia berwudhu’, terlepaslah satu ikatan yang lain. Jika ia sholat, terlepas pula satu ikatan. Maka ia akan memasuki waktu Shubuh dalam keadaan semangat dan berjiwa bersih. Jika tidak demikian, maka di pagi harinya dia akan berjiwa kotor dan malas. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 1091 dan Muslim, no. 776)


Semoga jiwa raga kita suci karena wudhu yang kita jaga, terhindar dari penyakit hati, dan semoga ALLAH bimbing kita dalam ketaatan beribadah dan senantiasa menjaga wudhu kita sampai ajal menjemput kita. Aamiin.. Sekian dari saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, terima kasih telah membaca artikel ini. Dan jangan lupa berikan komentar atau saran anda.. terimakasih :))


sumber: https://www.facebook.com/pages/Islamic-Motivation/1391086681168806?hc_location=timeline